Senin, 26 Desember 2016

MANUSIA DISEBUT MIKRO-MAKRO

MANUSIA DISEBUT MIKRO-MAKRO

Banyak sekali sebutan untuk manusia selain sebagai mahluk hidup, manusia sebagai mahluk eksistensi , manusia sebagai dualisme  manusia makrokosmos , manusia mikrokomos dan masih banyak lagi.

Kenapa manusia disebut Mikro-Makro???

Inilah yang ajaib , sebenarnya kita  manusia tidak hanya mengerti akan dunia diluarnya yang disebut makro-kosmos tetapi tahu akan dirinya sendiri pula, tidak hanya dapat berpikir tentang dunia , melainkan juga tentang dirinya sendiri, ya diri kita sendiri.

Ia membedakan dirinya dari dunia dan orang-orang lain, mngalamai dirinya sebagai sesuatu kesatuan yang diebutnya “aku”. Ia sadar akan dirinya sendiri akan “aku” nya sendiri, sadar akan kesadarannya sendiri juga. Ia tahu akan apa yang dipikirkannya, dialaminya , diperbuatnya .

Ia tidak hanya mengerit , tetapi mengerti bahwa ia mengerti. Misalnya, pada mata, mata dapat melihat  tetapi mata tak dapat melihat bahwa ia meihat, telinga tak dapat mendengar bahwa ia mendengar , tetapi manusia dapat dan tahu akan mengertinya tu, ia dapat giat dan tahu akan kegiatannya sendiri.

Ia adalah satu dan mengalami dirinya sebagai kesatuan juga. Inilah sebebnya maka manusia sering disebut  “mikro-kosmos” atau “dunia kecil” , tidak hanya dalam arti bahwa seluruh kekayaan alam dengan tingkatan-tingkatan kesempurnaannya (benda-benda mati, tumbuhan, binatang-binatang, orang-orang) tersimpul dalam diri manusia dalam satu kesatuan , tetapi terutama karena berkat jiwanya mempunyai suatu dunia-batin yang tertutup . inti jiwa yang terdalam , dimana ia mengalami dirinya sendiri, sadar akan adanya sendiri, kebebasannya dan kerohaniannya sendiri.

Apabila dunia batin ini kita selidiki lebih lanjut, maka ternyata terkandung berbagai – bagai gejala , seperti misalnya : kita melihat, mendengar, ingat akan sesuatu peristiwa yang terjadi , menilai, bermenung – menung, merasa sakit, suah , memutuskan sesuatu, mempunyai cita- cita, mengalami berbagai perasaan seperti rindu, saying, cinta , benci…….

Gejala-gejala ini biasanya dibagi menjadi 3 golongan yaitu : mengerti-merasa-menghendaki, atau pikiran-rasa-kemauan, atau cipta – rasa- karsa yang disebut trias dinamika manusia.

Sema gejala-gejala ini, walaupun agak berbeda-beda satu sama lain namun merupakan satu kesatuan juga, karena dipersatukan dalam “aku” dalam semua gejala ini, dalam semua perbuatan –perbuatannya dan kegiatan manusia mengalami dirinya sendiri sebagai aku , sebagai sumber dan pendukung dari segala kegiatan nya itu.



Yang berpikir itubukan akal melainkan “aku” dengan mempergunakan akalku, yang merasa tertarik itu bukanlah rasam, melainkan “aku keseluruhannya”.

Maka kesadarannya dapat juga disebut “kesadaran – diri” .jadi kesadaran ilaah pengalaman batin dari dirinya , pengetahuan bati dengan mana manusia langsung insyaf akan dirinya sendiri, akan adanya sendiri, akan perbuatannya sendiri dan menebut dirinya “aku:. Kesadaran ini disebut “refleksi “ jika manusia dengan sadar berpikir tentang akunya sendiri, menyadari kesadaran nya sendiri .


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar