ada filosofi
mengatakan "biarkan hidup mengalir seprti air", dulu waktu SMA dan
sekolah saya setuju sekali dengan filosofi ini.
banyak orang yang mengatakan, hidup itu lalui saja seprti air, jalani saja apa adanya atau lebih tepatnya pasrah sama nasib, jika hidup kita mengalir hanya seperti air, air akan selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, masuk keselokan dan berakhir di sungai- sungai atau kali, begitulah air tidak terkendali, melaju sesuai dengan kondisi yang ada, sedangkan hidup kita terlalu bernilai dan berharga dari pada hanya dilalui dengan pasrah-pasrah saja,
setelah menjadi mahasiswa dan dosen saya mengatakan bahwa “hidup itu harus seperti ikan salmon yang melawan arus” dan sjika di sadari filosofi hidup mengalir itu memang tidak cocok bagi orang yang mau maju. jika menjalani hidup seperti air mengalir, berarti kita sama saja dengan menyerah pada keadaan. hidup itu harus di kendalikan dan diarahkan untuk selalu ke arah lebih baik.
maka dari itu kita harus berpikir untuk hidup seperti ikan Salmon yang hidup dengan melawan arus air, mengapa demikian karena kehidupan ikan salmon banyak memberikan inspirasi untuk spirit dan kehidupan. Salmon merupakan jenis ikan yang sanggup melawan arus air, naik ke atas, rela luka-luka, dan mengambil resiko dimakan beruang atau pemangsa lain untuk mencapai tujuan hidupnya, yaitu bertelur di hulu sungai.
Salmon memberikan yang terbaik buat anak-anaknya, lahir dan besar di tempat yang tenang, aman, dan terlindung.
Di hotel dan restoran, salmon adalah daging ikan yang mahal karena “nilainya” untuk kesehatan.
banyak orang yang mengatakan, hidup itu lalui saja seprti air, jalani saja apa adanya atau lebih tepatnya pasrah sama nasib, jika hidup kita mengalir hanya seperti air, air akan selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, masuk keselokan dan berakhir di sungai- sungai atau kali, begitulah air tidak terkendali, melaju sesuai dengan kondisi yang ada, sedangkan hidup kita terlalu bernilai dan berharga dari pada hanya dilalui dengan pasrah-pasrah saja,
setelah menjadi mahasiswa dan dosen saya mengatakan bahwa “hidup itu harus seperti ikan salmon yang melawan arus” dan sjika di sadari filosofi hidup mengalir itu memang tidak cocok bagi orang yang mau maju. jika menjalani hidup seperti air mengalir, berarti kita sama saja dengan menyerah pada keadaan. hidup itu harus di kendalikan dan diarahkan untuk selalu ke arah lebih baik.
maka dari itu kita harus berpikir untuk hidup seperti ikan Salmon yang hidup dengan melawan arus air, mengapa demikian karena kehidupan ikan salmon banyak memberikan inspirasi untuk spirit dan kehidupan. Salmon merupakan jenis ikan yang sanggup melawan arus air, naik ke atas, rela luka-luka, dan mengambil resiko dimakan beruang atau pemangsa lain untuk mencapai tujuan hidupnya, yaitu bertelur di hulu sungai.
Salmon memberikan yang terbaik buat anak-anaknya, lahir dan besar di tempat yang tenang, aman, dan terlindung.
Di hotel dan restoran, salmon adalah daging ikan yang mahal karena “nilainya” untuk kesehatan.
Pelajaran penting yang dapat diambil dari sikap ikan salmon tersebut adalah bagaimana mereka berani menghadapi resiko untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam hidup ini pasti terdapat resiko. Tapi sejauh mana kita berani menghadapi resiko tersebut maka tujuan tersebut akan semakin dekat.
Berenang mengikuti arus memang mudah bahkan tak perlu mengeluarkan tenaga. Tapi berenang melawan arus merupakan sesuatu yang sulit dan penuh tantangan. Dan itulah yang dilakukan oleh ikan salmon.
Dalam hidup ini pun demikian, banyak orang yang memilih hidup mengikuti arus dan mengikuti apa yang biasa orang ikuti. Tapi orang yang “berani melawan arus untuk suatu tujuan yang positiflah” yang mampu menggapai kesuksesan yang ia raih.
JANGAN BIARKAN HIDUP BERJALAN TERUS BAGAIKAN AIR YG MENGALIR KARENA AIR YANG MENGALIR AKAN SELALU MENUJU KE BAWAH! DAN HANYA IKAN YANG MATI YANG SELALU MENGIKUTI ARUS AIR!
Jika Kapal melawan arus yg kuat bisa terbalik og om.
BalasHapus