Senin, 26 Desember 2016

FILSAFAT INDONESIA

FILSAFAT INDONESIA



Pemikiran hidup bangsa Indonesia tidak sama dengan pemikiran bangsa di Negara lainnya. Seperti bangsa-bangsa di Negara-negara Barat, dimana pandangan hidup dan pemikirannya bersumber pada  peikiran filsafat Yunani, walaupun pemikiran fislafat Yunani ini tellag dapat dibuktikan dengan keberhasilannya membangun peradaban manusia, tetapi pada akhirnya akan mengalami kepincangan hidup. Kepincangantersebut dapat kita lihat bahwa manusia produk dari pemikiran Yunani hanya melahirkan manusia  manusia yang individualistis, yang di dalam dirinya terdapat sifat saling curiga , saling bermusuhan. Juga dari pandangan bahwa di dalam pribadinya terdapat  ha – hal yang selalu di pertentangkan dengan rasio(akal).

Mengapa demikian? Karena dari sifat individualistis dan materialistis yang akarnya dari pemikiran Yunani tidak terdapat warna yang Transendental atau yang immanent , tetapi pemikiran Yunani hanya diwarnai oleh warna mitologi dan rasio.

Dengan demikian , pandangan hidup atau pemikiran yang diperuntukkan membangun peradaban manusia, akan melahirkan manusia-manusia egoistis, yaitu manusia yang mementingkan dirinya sendiri dan menganggap orang lain sebagai objek kepentingan diri sendiri.

Demikian juga halnya dengan [pandangan hidup yang mengacu pada materialsme, dimana di dalamnya mengandung bibit keserakahan , kemurkaan dan menganggap orang lain sebagai objek keuntungan material , yang pada akhirnya akan melahirkan manusia- manusia yang tidak bermoral atau jauh dari nilai-nilai moral.

Jadi sesuatu pandangan hidup atau pemikiran yang berasaskan individualism akan melahirkan manusia manusia yang berpola ”dangkal” dalam lingkup pergaulan social. Sementara itu, pandangan hidup yang berasaskan materialisme akan melahirkan manusia- manusia yang berpola pada penyimpangan nilai-nilai moral dalam lingkup social.

PEMIKIRAN FILSAFAT INDONESIA

Maksud pemikiran filsafat Indonesia adalah suatu pemikiran filsafat yang di peruntukkan dalam atau sebagai landasann hidup bangsa Indonesia.

Maksud hakikat pribadi dalam kedudukannya sebagai manusia Indonesia adalah sebagai mahluk individu, mahluk social , dan mahluk Tuhan. Untuk mencapai kesejahteraan , kebahagiaan, dan ketentaraman seseorang harus mengupayakan dengan tiga cara keselarasan atau keharmonisan , yaitu  :

1. Selaras atau harmonis dengan dirinya sendiri

2. Selaras atau harmonis dengan pergaulan sesama manusia dan dilingkungan kehidupannya

3. Selaras atau harmonis dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Ketiga keselarasan atau keharmonisan tersebut merupakan harmoni yang mutlak adanya , dimana di dalamnya tidak terdapat lagi pertentangan satu sama lainnya.



Suatu pemikiran filsafat yang implementasinya sebagai suatu pandangan hidup bagi setiap orang Indonesia mempunyai peranan yang penting , yaitu apabila seseorang tidak mempunyai pandangan hidup niscaya hidupnya tidak mengarah.



Bagi bangsa dan rakyat Indonesia tidaklah demikian , karena manusia-manusia Indonesia mempunyai kedudukan sebagai makhluk Tuhan. Akrena hidup ini tidak hanya di peruntukkan di dunia akan tetapi juga untuk akhirat. Dimensi ke akhirat inilah yang mengharuskan manusia Indonesia untuk mendasarkan pada suatu system pandangan hidup yang selaras atau harmoni , tidak bertentangan, dan sejalan dengan hakikat manusia sebagai mahluk Tuhan.

Jadi pandangan hidup model Indonesia mempunyai dimensia yang berakar keselarasan atau keharmonisan dengan hakikat kedudukan kodrat manusia , yang imlementasinya berupa assas kekeluargaan dan aasas kehidupan yang di ridai Tuhan















Referensi

Burhanudin Salam, Pengantar Filsafat, Jakarta : Bumi Aksara, 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar