Rabu, 07 Desember 2016

PENGETAHUAN BIASA DAN ILMU PENGETAHUAN

PENGETAHUAN BIASA DAN ILMU PENGETAHUAN

Pengetahuan baisa
Pengetahuan biasa atau dalam filsafat disebut dengan istilah common sense , karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik. Semua orang menyebutnya sesuatu itu merah kaena memang itu merah, benda itu panas karena memang dirasakan panas dan sebagainya

Common sense di peroleh dari pengalaman sehari – hari , seperti air dapat dipakai untuk menyiram bunga, makanan dapat memuaskan rasa lapar.

Ilmu Pengetahuan
kata ilmu merupakan terjemahan dari kata “science” , yang secara etimologisberasal dari kata latin “scinre”, artinya “to know”. Dalam pengertian yang sempit science diartikan untuk meunjukkan ilmu pengetahuan alam yang sifatnya kuantitatif dan objektif.

Dalam “Ensiklopedia Indonesia” kita jumpai pengertian sebagai berikut :

“Ilmu pengetahuan yaitu suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu, yang di susun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan; suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing di dapatkan sebagai hasil pemeriksaan – pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode-metode tertentu .”

Apabila kita membandingkan antara pengetahuan biasa degan ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai berikut :
Persamaannya ialah bahwa kedua keduanya mencari kebenaran, timbul dari kegiatan manusia untuk mengejar kebenaran untuk mengerti akan dirinya sendiri.

Tetapi perbedaannya ialah :
-          Pengetahuan biasa (common sense), tidak memandang betul –betul sebab-sebabnya, tidak mencari rumusan yang seobjektif , -objektifnya , tidak menyelidiki objeknya sampai habis-habisan, tak ada sinstsis, tak bermetode dan bersistem.
-          Ilmu pengetahuan(science) , adalah sebaliknya yaitu mementingkan sebab-sebabnya, menyelidiki objeknya selengkap-lengkapnya sampai habis-habisan, hendak memberikan sintesis yaitu satu pandangan yang bergandengan , bermetode dan bersistem.



Kesimpulan yang dapat ditarik sekarang ialah bahwa manusia mempunyai kemungkinan untuk mencapai pengetahuan yang lebih sempurna daripada pengetahuan biasa, yang lebih tinggi derajatnya, yang hendak memberikan “insight”. Ilmu pengetahuan memang berdasarkan “pengetahuan biasa” tetapi disempurnakan , diperluas , dipertanggungjawabkan supaya pasti dan benar.
Hingga manusia dengan demikian mendekati apa yang dicita-citakannnya, yaitu kebenaran dan kehidupan yang didasarkan atas kebenaran itu, yaitu kehidupan yang sungguh – sungguh yang bertaraf manusiawi.



referensi
Salam Burhanudin, Pengantar Filsafat , Jakarta : Bumi Aksara, 2003



1 komentar: