Sabtu, 24 Desember 2016

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT

CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT


 Setelah membahas apa itu filsafat dan kegunaan nya , kita tidak pernah tau bagaimana pemikiran itu di sebut pemikiran filsafat tanpa tau cirri-cirinya. Karena tidak semua kegiatan atau berbagai problema kehidupan tersebut dikatakan sampai derajat pemikiran filsafat, tetapi dalam kegiatan atau problema yang terdapat beberapa ciri yang dapat mencapai derajat pemikiran filsafat
Berikut beberapa ciri nya
1.      Universal
Pemikiran filsafat mempunyai kecenderungan sangat umum, dan tingkat keumumannya sangat timggi. Karena pemikiran filsafat tidak bersangkutan dengan konsep – konsep yang sifatnya umum, misalnya tentang manusia,  tentang keadilan , tentang kebebasan , dan lainnya

2.      Tidak factual
Kata lain dari factual adalah spekulatif, yang artinya filsafat membuat dugaan  dugaan yang masuk akal mengenai sesuatu hal yang melampaui tapal batas dari fakta-fakta pengetahuan ilmiah.
Jawaban yang didapat dari dugaan – dugaan tersebut sifatnya tidak spekulatif. Hal ini bukan berarti bahwa pemikiran filsafat tidak ilmiah, akan tetapi pemikiran filsafat tidak termasuk dalam lingkungan kewenangan ilmu khusus.

3.      Bersangkutan dengan nilai
Filsafat merupakan usaha untuk mencari pengatahuan , berupa fakta- fakta , yang disebut penilaian. Yang di bicarakan dalam penilaian adalah tentang yang baik dan buruk, yang susila dana asusila dan akhirnya filsafat sebagai suatu usaha untuk mempertahankan nilai. Maka selanjutnya , dibentuklah system nilai, sehingga lahirlah apa yang disebutnya sebagai nilai social, nilai keagamaan, nilai budaya dan nilai lainnya. Tugas fislafat dewasa ini memberikan patokan-patokan dan membicarakan persoalan-persoalan moral yang disajikan kepada manusia oleh lingkungan sosialnya

4.      Berkaitan dengan arti
Sesuatu yang bernilai tentu di dalamnya penuh dengan arti . agar para filosof dalam mengungkapkan ide-idenya sarat dengan arti , para filosof harus dapat menciptakan kalimat-kalimat yang logis dan bahasa yang tepat . semua itu berguna untuk menghindari adanya kesalahan / sesat pikir

5.      Implikatif
Pemikiran filsafat yang baik dan terpilih selalu mengandung implikasi (akibat logis). Dari implikasi tersebut  diharapkan akan mampu melahirkan pemikiran baru sehingga akan terjadi proses pemikiran baru sehingga akan terjadi proses pemikiran yang dinamis  dari tesis ke anti tesis kemudian berubah menjadi sintesis, dan seterusnya…. Sehingga tiada habis-habisnya pola pemikiran yang impikastif (dailektif) akan dapat menyuburkan intelektual.




Referensi :

Asmoro Achmadi, Filsafat Umum ,Jakarta : PT Raja Grafindo, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar