Sabtu, 24 Desember 2016

PERMULAAN FILSAFAT ADALAH KEHERANAN

PERMULAAN FILSAFAT ADALAH KEHERANAN….

Menurut Aristoteles , filsafat dimulai dengn suatu thauma (rasa kagum) yang timbul dari suatu aporia, yakni suatu kesulitan yang dialami kaarena adanya percakapan-percakapan yang saling kontradiksi.
Istilah aporia dari bahasa Yunani juga berarti problema, pertanyaan atau “tanpa jalan keluar” . jadi filsafat itu mulai ketika manusia mengaggumi dunia dan berusaha menerangkan berbagai gejala dunia itu. Apabila kita sungguh – sungguh hidup dengan sdar di dunia ini, ta dapat tiada kita tentu akan berhadapan dengan berbagai-bagai pertannyaan dan persoalan. Hasrat akan mengerti itu menyatakan diri dalam bermacam-macam pertanyaan – pertanyaann yang sungguh-sungguh tidak mudah dijawab dengan sekaligus. Ang dapat bertanya demikian itu hanya manusia saja , hewan tidak bertanya tidak mempersoalkan apa yang dialaminya itu.
Lain halnya dengan manusia : waktu ia mulai menyadari dunia , orang lain dan dirinya sendiri , maka heranlah ia tercengang-cengang artinya ia insyaf bahwa ada hal-hal yang tidak dimengertinya , tetapi ingin dan sanggup ia mengertinya. Keheranan iu dapat berpangkal pada hal-hall yang sangat biasa saja, misalnya :tentang bunga, pohon , kucing dan lain-lain.
Dan yang paling aneh dari kesemuanya itu ialah manusai itu sendiri , mengapa dan bagaimana hidupnya dan matinya dan sebagainya.
Manusia tentu mempersoalkan dirinya sendiri , bahkan boleh diakatakan ia adalah teka-teki bagi dirinya sendiri suatu tanda Tanya besar suatu persoalan yang harus dikerjakan sendiri .
Siapakah sebetulnya aku ini? Bagaimanakah dan kemanakah hidupku ini?
Pertanyaan pertanyaan itu semua sering di istilahkan dengan perkataan “rahaisia hidup”. Dengan merenungkan , berpikir- pikir yang demikian ini selalu akan mengantar kita ke dalam “rahasia hidup” itu.  Rahasia artinya pertanyaan atau persoalan yang tak dapat di jawab dengan memeuaskan sepenuhnya, karena jawaban yang diberikan itu selalu menimbulkan status pertanyaan lain lagi sebab selalu ada terkandung arti yang tidak atau belum kita tangkap.
Itulah sebabnya filsafat tak pernah akan selesai penyelidikannya. Dan anehnya ini tidak menyebabkan kita lalu putus asa melainkan sebaliknya.
Kebenaran berubah sifatnya menjadi kekaguman yang memperkaya manusia
 Dalam filsafatlah tersinggung dan terjelma usaha-usaha manusia untuk mencari jawaban – jawaban atas teka-teki itu. Dengan hati terbuka bagi semua yang mengaggumkan dalam kehidupan manusia bertanyalah kita dan akan bertanya terus-menerus , di dorong oleh keinginan akan menyelami rahasia segala sesuatu rahasia hidup kita sendiri, rahasia orang-orang lainnya, rahasia dunia dan rahasia Tuhan sang pencipta semseta alam.

Apakah “kebenaran” itu telah boleh disebut “filsafat”? jawabannya : belum dapat disebut filsafat . kebenaran barulah permulaannnya. Usaha untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, untuk menyelami rahasia itu barulah disebut filsafat apabila dilakukan secara sistematis. Jadi harus dilakukan secara ilmiah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar