PERMULAAN FILSAFAT ADALAH KEHERANAN….
Menurut
Aristoteles , filsafat dimulai dengn suatu thauma (rasa kagum) yang timbul dari
suatu aporia, yakni suatu kesulitan yang dialami kaarena adanya
percakapan-percakapan yang saling kontradiksi.
Istilah
aporia dari bahasa Yunani juga berarti problema, pertanyaan atau “tanpa jalan
keluar” . jadi filsafat itu mulai ketika manusia mengaggumi dunia dan berusaha
menerangkan berbagai gejala dunia itu. Apabila kita sungguh – sungguh hidup
dengan sdar di dunia ini, ta dapat tiada kita tentu akan berhadapan dengan
berbagai-bagai pertannyaan dan persoalan. Hasrat akan mengerti itu menyatakan
diri dalam bermacam-macam pertanyaan – pertanyaann yang sungguh-sungguh tidak
mudah dijawab dengan sekaligus. Ang dapat bertanya demikian itu hanya manusia
saja , hewan tidak bertanya tidak mempersoalkan apa yang dialaminya itu.
Lain halnya
dengan manusia : waktu ia mulai menyadari dunia , orang lain dan dirinya
sendiri , maka heranlah ia tercengang-cengang artinya ia insyaf bahwa ada hal-hal
yang tidak dimengertinya , tetapi ingin dan sanggup ia mengertinya. Keheranan
iu dapat berpangkal pada hal-hall yang sangat biasa saja, misalnya :tentang
bunga, pohon , kucing dan lain-lain.
Dan yang
paling aneh dari kesemuanya itu ialah manusai itu sendiri , mengapa dan
bagaimana hidupnya dan matinya dan sebagainya.
Manusia
tentu mempersoalkan dirinya sendiri , bahkan boleh diakatakan ia adalah
teka-teki bagi dirinya sendiri suatu tanda Tanya besar suatu persoalan yang
harus dikerjakan sendiri .
Siapakah
sebetulnya aku ini? Bagaimanakah dan kemanakah hidupku ini?
Pertanyaan
pertanyaan itu semua sering di istilahkan dengan perkataan “rahaisia hidup”.
Dengan merenungkan , berpikir- pikir yang demikian ini selalu akan mengantar
kita ke dalam “rahasia hidup” itu.
Rahasia artinya pertanyaan atau persoalan yang tak dapat di jawab dengan
memeuaskan sepenuhnya, karena jawaban yang diberikan itu selalu menimbulkan
status pertanyaan lain lagi sebab selalu ada terkandung arti yang tidak atau
belum kita tangkap.
Itulah
sebabnya filsafat tak pernah akan selesai penyelidikannya. Dan anehnya ini
tidak menyebabkan kita lalu putus asa melainkan sebaliknya.
Kebenaran berubah sifatnya menjadi
kekaguman yang memperkaya manusia
Dalam filsafatlah tersinggung dan terjelma usaha-usaha
manusia untuk mencari jawaban – jawaban atas teka-teki itu. Dengan hati terbuka
bagi semua yang mengaggumkan dalam kehidupan manusia bertanyalah kita dan akan
bertanya terus-menerus , di dorong oleh keinginan akan menyelami rahasia segala
sesuatu rahasia hidup kita sendiri, rahasia orang-orang lainnya, rahasia dunia
dan rahasia Tuhan sang pencipta semseta alam.
Apakah
“kebenaran” itu telah boleh disebut “filsafat”? jawabannya : belum dapat
disebut filsafat . kebenaran barulah permulaannnya. Usaha untuk mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan itu, untuk menyelami rahasia itu barulah disebut
filsafat apabila dilakukan secara sistematis. Jadi harus dilakukan secara
ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar