AKU MENJADI AKU KARENA
KAMU
Kelahiran
manusia di dunia ini bukan suatu proses biologis belaka. Manusia idak lahir
dari salah satu eksemplar dari jenis yang sama. Kelahiran manusia merupakan
suatu proses manusiawi. Manusia lahir demi menuju keunikannyasebagai person.
Pada suatu
ketika ia harus bertindak sendiri, memilih sendiri, ,memutusskan sendiri dan
bertanggung jawab sendiri atas segala tindakannnya. Kelahiran manusia harus
dilanjutkan dalam seluruh pendidikan. Keluarga berperan sangat penting dalam
sleuruh perkembangan kepribadian seseorang.
Manusia
lahir dan berkembang dalam satu lingkungan
manusiawi. Tanpa lingkungan manusiawi, manusia tiak akan menjadi
manusia.
Sebagai
contoh, di India pernah ditemukan dua anak yang sejak kecil diasuh olh seekor
serigala dalam sebuah gua. Ternayata kelakuan mereka menajdi sama seperti
serigala. Mereka meraung – raung ditengah malam dan tidak tidur di siang hari.
Hal yang khas manusiawi baru mulai berkembang setelah mereka ditemukan dan
dipindahkan ke lingkungan manusiawi.
Segala
kekayaan manusiawi yang tersembunyi dalam diri seorang bayi baru
diaktualisasikan dalam hubungannya dengan sesama. Lingkungan manusiawi ikut
menentukan segala potensinya yang indah supaya dapat terwujud. Lingkungan
manusiawi ikut menentukan segala potensinya yang indah supaya dapat terwujud. Lingkungan
merupakan ikllim penentu bagi segala benih. Kalau iklimnya dingin , bunga tidak
membuak diri. Iklim untuk manusia bukan iklim biologis. Manusia membutuhkan
lingkungan manusiawi, tetapi lebih khusus adalah iklim cinta kasih.
Bahasa
sangat erat hubungannya dengan berpikir. Hubungan keduanya sama seperti
hubungan jiwa dengan bada. Berpikir tidak terpisah dari suatu bahasa .
keanekaragaman bahasa ikut menentukan keanekaragaman gaya berpikir. Berpikir
tidak hanya menyangkut logika saja. Dalam bahasa tertentu terjelma suatu gaya
melihat dan gaya menilai. Dunia budaya ikut menentukan kemungkinan –
kemungkinan yang terbuka bagi kita. Kemungkinan dalam suatu budaya yang
primitive sangat berbeda dengan kemungkinan yang terbuka dalam kebudayaan yang
lebih maju.
Cerita
tentang Robinson Croesoe pernah digunakan untuk membuktikan bahwa manusia dapat
hidup sendirian. Robinson Croesoe mendarat dengan kapalnya di sebuah pulau yang
tidaka da penguninnya. Di situ ia hidup selama 28 tahun. Maka kata orang,
terbuktilah bahwa manusia tidak
membutuhkan sesame untuk memenuhi kebutuhannya. Pendapat ini mengabaikan bahwa
Robinson Crosoe telah dididik dalam suatu dunia budaya tertentu dan peralatan
yang ia bawa adalah buatan orang lain.
Jadi dapat
di simpulkan bahwa manusia hanya dapat belajar bekerja dalam suatu lingkungan
yang bersifat manusiawi. Manusia baru
mulai mengenal diri sebagai aku berkat hubungannya dengan sesame. Manusia mengenal diri sebagai orang
yang malas, rajin , simpatik , tampan dan lembut melalui kontak dengan sesama.
Sifat-sifat seperti kikir, boros, sabar jujur dana dil mau mengatakan sesuatu
tentang hubungan manusia dengan esamanya. Kesosialan merupakan eksistensi. Aku
menjadi aku berkat sesamaku
Referensi
Adelbert
Snijders, Antropologi filsafat, Manusia
Paradoks dan Seruan : PT Kanisius, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar